Suka atau tidak suka, tidak bisa dipungkiri jika kita ditanyakan tentang tim terbaik dunia saat ini, jawabannya sudah hampir pasti Manchester City. Performa tim asuhan Pep Guardiola musim ini memang sangat konsisten. Permainan aktraktif, dominan dalam penguasaan bola, hingga pertahanan tangguh, semua ada di tim Manchester warna biru ini. Apalagi sejak kedatangan predator utama, Erling Haaland. Manchester City bisa dikatakan memang tim fenomenal.
Sebutan tim terbaik saat ini yang tersemat pada mereka memang tanpa alasan. Di liga domestik, mereka tampil begitu konsisten, hingga mengubur musim indah Gunners (tim Arsenal) yang menjalani musim terbaik mereka setelah kurang lebih 20 tahun.
Di turnamen FA CUP, baru saja mereka melibas rival sekota Man United dengan skor 2-1. Red Devils dibuat tak berdaya dengan dua gol yang diciptakan Ilkay Gundogan dan hanya bisa membalas satu gol lewat tendangan dari titik putih Bruno Fernandes. Hal itu mendekatkan Man City kepada puncak kesuksesan dalam sejarah klub, yaitu Treble Winners.
Treble Winner
Yap, treble winner kontinentalmerupakan pencapaian dimana sebuah tim berhasil mendapatkan 3 trofi bergengsi di kancah domestik dan di kancah Eropa. Ada beberapa tim elit eropa yang pernah mencapai treble, yaitu Celtic (1967), Ajax Amsterdam (1972), PSV Eindhoven (1988), Man United (1999), Barcelona (2009 dan 2015), Inter Milan (2010), Bayern Munchen (2013 dan 2020).
Lalu bagaimana dengan City?
Man City sebelumnya pernah meraih Treble Winners domestik pada tahun 2019. Mereka meraih Premier League, FA Cup, dan Carabao Cup di musim yang sama. Namun, mereka belum pernah merasakan treble winners layaknya rival sekota Manchester United pada tahun 1999.
Musim ini, Citizens sudah sangat dekat untuk meraih Treble. Musim ini, mereka sudah berhasil merengkuh trofi Premier League dan FA Cup. Mereka hanya selangkah lagi untuk mendapat treble, yaitu dengan merengkuh trofi UEFA Champions League.
Tantangan terakhir yang harus mereka tempuh adalah Final UCL 2023. Yang dimana mereka dipertemukan dengan il Nerazzurri, Inter Milan. Jika menilik pada perbandingan kedua klub, jelas semua mata akan memprediksi City yang akan menjadi juara. Di fase gugur, De Bruyne dkk. berhasil menundukkan tim-tim seperti RB Leipzig, Bayern Munchen, hingga Sang Raja Eropa, Real Madrid. Dibandingkan dengan Inter yang menghadapi lawan yang “sedikit” lebih mudah, yaitu FC Porto, Benfica, dan rival sekota mereka, AC Milan.
Tetapi harus diingat, bola itu bundar. Segalanya bisa terjadi di Sepakbola. Hari Minggu, 11 Juni 2023 dini hari nanti akan menjadi saksi. Saksi akankah Pep menjalani musim tersukses dalam karier kepelatihannya setelah era ‘prime’ Barcelona, atau kah nanti lawannya, Inter Milan akan menjegal mimpi Citizen dalam meraih treble dan trofi Si Kulit Bundar untuk pertama kalinya.
Sangat menarik untuk ditunggu.