Jaman ketika kita masih kecil, kita sering diajari do’a-do’a tertentu. Seperti doa sebelum dan sesudah makan, doa sebelum dan sesudah tidur, dan doa masuk dan keluar masjid. Hingga kita dewasa sekarang pun, kita memang dianjurkan untuk berdoa dalam keadaan apapun
Do’a merupakan wujud permohonan sesuatu kepada Allah SWT. Menjadi sebuah anjuran bagi seluruh umat muslim di dunia untuk berdo’a kepada Allah sebelum atau sesudah melakukan aktivitas tertentu.
Semua umat tentu ingin do’anya dikabulkan oleh Allah SWT. Oleh sebab itu, disini kita akan memahami waktu yang dianggap mustajab untuk berdo’a berdasarkan dalil Al-Qur’an dan Hadits. Sebelumnya, apa itu mustajab?
Dari bahasa, mustajab berarti manjur, mujarab. Berarti, waktu musjatab adalah waktu yang dianggap mujarab untuk meminta permohonan sesuatu kepada Allah SWT.
Berikut adalah beberapa waktu mustajab menurut dalil Al-Qur’an dan Hadits:
- Hari Jum’at
Seperti yang para umat muslim tahu, Hari Jum’at memang hari yang istimewa. Bahkan salah satu hadits yang diriwayatkan Abu Dawud, kita diwajibkan untuk melaksanakan Shalat Jum’at, kecuali wanita, hamba sahaya, anak kecil, dan orang sakit.
Tepatnya adalah ketika imam khutbah duduk diantara dua khutbah. Haditsnya berbunyi
هِىَ مَا بَيْنَ أَنْ يَجْلِسَ الإِمَامُ إِلَى أَنْ تُقْضَى الصَّلاَةُ
“Waktu tersebut adalah antara imam duduk ketika khutbah hingga imam menunaikan shalat Jum’at.”
- Bulan Ramadhan, terlebih lagi saat malam Lailatul Qadr
Bulan ramadhan merupakan bulan suci yang penuh rahmat. Di bulan ini juga merupakan waktu mustajab untuk berdo’a. Terdapat sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad yang berarti.
“Tiga orang yang doanya tidak tertolak: orang yang berpuasa sampai ia berbuka, pemimpin yang adil, dan doa orang yang dizalimi.” Hadis Hasan diriwayatkan oleh Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad.
- Diantara Adzan dan Iqomah
Waktu lain yang dianggap mustajab adalah waktu diantara adzan dan iqomah. Diantara waktu itu, kita memang sangat dianjurkan untuk berdo’a. Hadits yang menyebutkan bahwa diantara adzan dan iqomah adalah waktu mustajab yaitu Dari Anas bin Malik Radhiallahu ‘anhu bahwa Rasulullah bersabda
لاَ يُرَدُّ الدُّعَاءُ بَيْنَ اْلآذَانِ وَاْلإِقَامَةِ
“Doa tidak ditolak antara adzan dan iqamah.”
- Sepertiga malam terakhir
Di waktu sepertiga malam, kita dianjurkan untuk melaksanakan Sholat Tahajud setelah tidur. Hal itu menjadi tanda betapa spesialnya waktu sepertiga malam. Hadits riwayat Bukhari dan Muslim juga menunjukkan bahwa waktu sepertiga malam terakhir adalah waktu mustajab untuk berdo’a. Hadits tersebut berartikan
“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.”
- Turun Hujan
Waktu terakhir yang mustajab untuk berdo’a yang kita bahas hari ini adalah waktu ketika turun hujan. Seperti banyak orang bilang, bahwa turun hujan adalah sebuah berkah dari Allah SWT. Hadits yang menyebutkan adalah hadits riwayat Hakim, yaitu
ثنتان ما تردان الدعاء عند النداء وتحت المطر
“Dua doa yang tidak tertolak, yaitu ketika adzan berkumandang dan ketika hujan turun” (HR. Hakim; shahih)
Demikian para kaum muslimin yang dirahmati oleh Allah SWT, waktu yang mustajab untuk berdo’a menurut hadits Rasulullah SAW. Jangan lupa, ketika kita berdo’a juga diiringi dengan ikhtiar yang sungguh-sungguh sehingga apa yang kita harapkan dapat dikabulkan oleh Allah SWT.
Amin Ya Rabbal Alamin